Senin, 07 November 2011

Resep es kuwut




Jika Anda ingin membuat sendiri es kuwud ini, berikut resepnya :

Bahan :

  • Gula Pasir 2 kg

  • Melon 4 buah

  • Jeruk Nipis 1 kg

Cara Membuat :

  • Gula Pasir direbus dengan air 1.5 liter sampai mendidih

  • Serut buah melon sambil menunggu rebusan gula pasir dingin

  • Setelah dingin masukkan melon dan perasaan jeruk nipis

  • Diamkan kurang lebih 2 jam agar gula pasir dan jeruk nipis merasuk di serutan melon

  • Tambah air secukupnya dan es batu

  • Bisa juga ditambahkan nata de coco atau serutan kelapa muda

  • Sajikan untuk 40 gelas

Resep nasi goreng istimewa


Resep Bahan Nasi Goreng Istimewa :
  • 4 piring nasi putih
  • 200 gram udang, kupas, belah dua, garami, goreng
  • 100 gram daging kepiting/rajungan, rebus, tumis dengan mentega
  • 1 dada ayam, rebus, suwir-suwir dagingnya
  • 4 butir telur, buat mata sapi
  • 2 sendok makan mentega
  • 2 sendok teh puree tomat
  • ketimun dan tomat secukupnya

Resep Bumbu Halus Nasi Goreng Istimewa (dihaluskan) :
  • 6 buah cabai merah, rebus, buang bijinya
  • 10 buah bawang merah
  • 1 cm terasi
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 2 sendok teh garam

Cara Membuat Nasi Goreng Istimewa :
  1. Tumis bumbu halus dengan mentega, tuangkan 2 sendok makan air serta puree tomat. Tambahkan daging ayam, aduk rata. Masukkan nasi, masak sampai matang.
  2. Hidangkan nasi goreng dengan menaruh di atasya kepiting, udang goreng, telur mata sapi, irisan ketimun dan tomat.
Selamat mencoba Resep Nasi Goreng Istimewa

Minggu, 06 November 2011

Foto Masjidil Haram Dilihat Dari Satelit


Foto ini diambil dari satelite. Anda dengan mudah bisa mendapat gambar ini dengan Google Chrome.

Doa Sesudah shalat tahajud


Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta.




Artinya:

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

Delinavit (Pelukis uang)


Setiap uang kertas yang dikeluarkan tentu memiliki perancang atau pelukisnya. Biasanya para perancang atau pelukis uang tersebut dituliskan di bagian bawah berupa nama dan singkatan DEL, yang artinya Delinavit atau pelukis uang.


Uang ini dilukis oleh Soeripto


Sedangkan yang ini dilukis oleh Heru Soeroso


Uang-uang kertas yang mencantumkan nama pelukisnya tidak terlalu banyak, dimulai dari tahun 1952 sampai sekitar 1980an. Uang kertas yang berasal dari jaman penjajahan Belanda, Jepang sampai ORI tidak ada yang mencantumkan nama pelukisnya.

Mari kita lihat seperti apa rupa para pelukis uang.


1. Yunalies
Lahir di Bukittinggi, 14 Juni 1924. Mulai bekerja di Peruri pada 1 Agustus 1955 sampai wafat di Jakarta 10 September 1976.

Yunalies

Hasil karyanya sangat banyak sekali, diantaranya adalah:
Seri Pekerja 1958, 1963 dan 1964



Seri Sandang Pangan dan Sudirman pecahan 1 dan 2,5 rupiah



Dan salah satu masterpiecenya yaitu Rp.10.000 barong 1975



2. Sadjiroen
Lahir di Kendal 4 Maret 1931, mulai bekerja di Peruri pada 12 Desember 1955 sampai dengan 1 April 1987.

Sadjiroen


Hasil karyanya yang terkenal adalah seri Sudirman mulai dari pecahan Rp.5 sampai dengan Rp.10.000




3. Risman Suplanto
Lahir di Magelang 13 September 1927 dan mulai bekerja di Peruri pada 16 Juli 1956 sampai dengan 1 Oktober 1984.

Risman Suplanto

Hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan Rp.500 1977




4. Heru Soeroso
Lahir di Purwokerto 22 Desember 1936. Mulai bekerja di Peruri pada 26 September 1961.

Heru Soeroso

Sebagian hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan Rp.100 burung dara 1984




5. AL. Roring
Lahir di Gombong 15 Agustus 1934, mulai bekerja di Peruri pada 12 Oktober 1964 sampai dengan 1 September 1990.

AL. Roring

Hasil karyanya yang terkenal adalah pecahan Rp.1000 1987 Sisingamangaraja dan Rp.5000 1980 pengasah intan. Uang kertas Sisingamangaraja merupakan uang kertas terakhir yang mencantumkan nama pelukisnya.



6. Sudirno
Lahir di Pacitan 9 Juni 1942 dan mulai bekerja di Peruri pada 22 Juni 1965.

Sudirno

Hasil karyanya antara lain pecahan Rp.1000 Dr. Soetomo 1980 dan Rp.10.000 Kartini 1985.



7. Drs Soeripto
Lahir di Klaten 16 Agustus 1946, mulai bekerja di Peruri pada 4 November 1965.

Drs. Soeripto

Hasil karyanya berupa uang kertas emisi tahun 1980an. Berikut sebagian uang kertas karya Drs Soeripto.


Seperti disebutkan di atas, uang-uang kertas yang mencantumkan nama pelukisnya dimulai dari seri tahun 1952 (seri kebudayaan). Lalu siapakah pelukis uang kertas yang namanya pertama kali tercantum di uang kita?

Uang kertas pertama terbitan Bank Indonesia adalah pecahan 5 rupiah Kartini 1952 yang dicetak oleh Thomas De La Rue & Co.


Uang pertama terbitan Bank Indonesia

Siapakah perancang atau pelukis uang kertas BI yang pertama ini?
Setelah diperhatikan dengan teliti di bagian bawah uang ternyata pelukisnya adalah orang asing yaitu C.A. Mechelse. Hebat bukan? Seorang asing yang mungkin saja karyawan percetakan TDLR bisa merancang dan menggambar uang kita dengan sedemikian indahnya.


Lalu bagaimana dengan pecahan berikutnya yang dicetak oleh Pertjetakan Kebajoran dan Johan Enchede? Ternyata pecahan 10 rupiah 1952 yang bergambar Dewi Sri juga dirancang dan digambar oleh orang asing yaitu S.L. Hartz.



Pecahan-pecahan yang lebih besar merupakan hasil karya yang berlainan antara pelukis asing dan lokal :

Abdulsalam pada pecahan 25 rupiah 1952


Oesman Effendi pada pecahan 50 dan 500 rupiah 1952



C.A Mechelse kembali melukis pecahan 100 rupiah 1952



Masino Bessi pada pecahan 1000 rupiah 1952.


Karena banyak sekali pelukisnya (5 orang untuk 7 pecahan) maka tidaklah heran kalau seri kebudayaan memiliki corak yang sangat berbeda antara masing-masing pecahannya. Kita lihat bahwa 2 diantaranya memiliki gambar pahlawan yaitu Kartini pada pecahan 5 rupiah dan Diponegoro pada pecahan 100 rupiah. Persamaan antara keduanya adalah dilukis oleh orang yang sama yaitu C.A. Mechelse. Karena adanya 2 gambar pahlawan pada seri ini maka sepatutnya seri kebudayaan dinamakan juga seri pahlawan dan kebudayaan.



Makna dan arti dari gambar pada uang kertas sangatlah dalam, berikut cuplikan Baskoro Suryo Banindro dari Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dan Universitas Kristen Petra, Surabaya

Gambar pada uang kertas adalah salah satu hasil karya seni rupa, di dalam uang kertas terkandung nilai estetika yang berhubungan dengan masalah keindahan visual, antara lain tersusun atas elemen huruf, gambar, warna serta teknik cetak yang khas. Selain itu gambar pada uang kertas sarat dengan muatan informasi, atau bahkan kode visual.

Memahami seni adalah usaha membaca simbol yang digunakan dalam budaya masyarakat tertentu, manusia dapat mengekspresikan dan memancarkan pengalamannya dalam bentuk ujud atau rupa.

Dalam gambar uang kertas, ekspresi visual yang dituangkan dapat mencerminkan gagasan, ide, konsep atau muatan politik terkait legitimasi dan ideologi. Melalui uraian semiotika visual gambar uang kertas yang pernah beredar di Indonesia, akan dikaji makna-makna simbolik bahasa rupa di dalamnya.

Uang kertas seri ”Pahlawan dan Kebudayaan” dengan gambar RA Kartini emisi tahun 1952 nominal lima rupiah adalah uang kertas pertama yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dirancang oleh C.A. Mechelse, dicetak oleh Thomas De La Rue.

Dominasi warna monokromatik biru, dipenuhi dengan stilasi pohon hayat, flora dan fauna. Konotasi makna simboliknya, RA. Kartini adalah pahlawan wanita dan sebagai pelopor emansipasi di Indonesia sudah sepantasnya mendapat pengakuan dan penghargaan secara nasional.

Ragam hias pohon hayat, stilasi flora dan fauna mencerminkan bahwa Indonesia kaya akan nilai tradisi yang bersumber dari warisan budaya leluhur. Mitos yang muncul dari kode visualnya menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang dapat menghargai jasa pahlawannya sertamenjunjung tinggi nilai tradisi dan budayanya sebagai salah satu aset bangsa yang besar.


Bagaimana tinjauan pak Baskoro terhadap pecahan Rp.10.000 barong?


Uang kertas nominal sepuluh ribu rupiah emisi tahun 1975, dirancang oleh Yunalies dan dicetak oleh Peruri, dengan objek yang menampilkan gambar salah satu relief pada panel candi Borobudur.
Candi Borobudur merupakan warisan budaya dan prestasi besar nenek moyang yang dibangun abad ke delapan, dengan ratusan panil yang berisi gambar tentang pengetahuan yang baik dan jahat, sesungguhnya adalah tujuan ziarah spiritual para penganut agama Budha maupun tujuan pariwisata popular yang tak hanya terbatas di tanah air, melainkan hingga manca negara.

Mitos yang muncul ialah melalui spirit Borobudur, memberikan inspirasi kepada bangsa Indonesia untuk dapat menciptakan karya besar dan abadi, menghasilkan prestasi yang mendunia tanpa meninggalkan nilai spiritual sebagaimana prestasi yang pernah dicapai nenek moyangnya.


Uang kertas dapat juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang bersumber dari pemerintah, atau negara kepada rakyatnya.

Pada setiap mata uang kertas baru yang beredar, disain grafis mata uang kertas Indonesia membawa inti komunikasi yaitu pesan-pesan berupa isu politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan sehingga informasi kepada rakyat sebagai sasaran pesan sampai kepada objeknya.

Gambar pada lembar uang kertas merupakan laporan visual jalannya kebijakan atau tujuan politik pemerintahan atau kondisi faktual negara periode itu. Melalui komunikasi visual uang kertas, tidak menutup kemungkinan, media tersebut dijadikan alat politik era suatu rezim penanda kekuasaan.


Ternyata makna yang dikandung masing2 uang kertas sangatlah dalam, bukan hanya nilai estetikanya saja tetapi sarat dengan muatan informasi dan kode-kode visual. Pelukis uang kertas bukan hanya sekedar pelukis biasa dan hasil karya mereka sepatutnya dihargai sebagai masterpiece di bidang kesenian. Tetapi pada kenyataannya kita bahkan tidak pernah tahu siapa dan seperti apa rupa mereka. Yang kita tahu hanya pelukis-pelukis besar seperti Affandi, Raden Saleh dan lain sebagainya. Sudah sepatutnya para pelukis uang kertas diberikan penghargaan yang sesuai dengan karyanya, karena mereka adalah seniman besar dibalik layar.

Uang bernomor seri cantik


Setiap lembar uang kertas mempunyai nomor seri yang unik dan tidak pernah sama. Uang kertas Indonesia modern mempunyai sistem penomoran berupa tiga huruf diikuti oleh 6 digit angka. Penomoran dimulai dari AAA 000001, AAA 000002, AAA 000003 dan berlanjut terus hingga uang tersebut ditarik dari peredaran.

Diantara angka-angka tersebut terdapat beberapa jenis yang relatif mudah diingat sehingga oleh sebagian besar orang dikatakan cantik.

Di bawah ini diterangkan berbagai macam jenis nomor yang termasuk kategori cantik.

1. Nomor kecil
Dimulai dari 000001, 000002 dan seterusnya. Berharga jual sekitar satu setengah kali lipat harga seharusnya.





Nomor kecil 000001



2. Nomor urut

Terdiri dari dua jenis, yaitu nomor urut naik (012345) dan turun (654321). Harga jual sekitar satu setengah kali lipat harga uang.



Nomor urut naik 012345



Nomor urut naik 123456




Nomor urut turun 654321


3. Nomor yang sama dengan nominal uang kertasnya

Contohnya adalah nomor 010000 untuk pecahan Rp. 10.000. Berharga jual sekitar satu setengah sampai dua kali lipat nilai uang.



Nomor sama dengan nominal uang kertasnya


4. Nomor berulang 

Dapat berulang dua kali (256256) atau tiga kali (121212). Berharga jual sekitar satu setengah kali nilai uang.


Nomor berulang tiga kali


5. Nomor radar

Adalah nomor uang yang sama bila dibaca dari depan maupun dari belakang, seperti kata radar.
Bernilai sekitar satu setengah kali harga uang.



Nomor radar 675576

6. Nomor keramat
Disebut demikian jika nomor seri uang tersebut sama dengan tanggal kemerdekaan kita yaitu 170845. Jenis seperti ini bernilai jual sekitar satu setengah nilai uang.


7. Nomor kembar

Keenam angka harus sama, sehingga terdapat 9 buah jenis yaitu 111111, 222222, 333333, 444444, 555555, 666666, 777777, 888888 dan 999999. Harga 6 jenis pertama sekitar dua kali lipat harga uang dan 2 jenis terakhir (888888 dan 999999) sekitar 5 kalinya



Nomor kembar 111111 s/d 999999




Nomor kembar 888888

Nomor kembar 222222 lengkap dari A- Z kecuali X (seri pengganti)

Nomor kembar adalah nomor favorit para kolektor, tidak heran harga nomor kembar terutama untuk nomor 888888 dan 999999 sangatlah tinggi.


Set lengkap nomor cantik

Satu set nomor cantik disebut lengkap jika terdiri dari 11 jenis yaitu:
1 lembar nomor 000001
9 lembar nomor kembar dari 111111 s/d 999999
1 lembar nomor urut 012345


Jadi bila kita ingin mengumpulkan nomor cantik dari pecahan Rp. 50.000,- secara lengkap, maka kita harus memiliki kesebelas jenis nomor tersebut. Berapa biayanya untuk mengumpulkan semuanya? Perhitungan kasarnya begini: Untuk 9 lembar selain 888888 dan 999999 berharga dua kali lipat harga uang jadi sekitar 9 x 2 x Rp. 50.000,- = Rp. 900.000,- ditambah 2 lembar nomor 888888 dan 999999 yang berharga 5 kali lipat menjadi sekitar Rp. 500.000,- . Sehingga total untuk kesebelas lembar uang tersebut adalah Rp. 1.400.000,-
Bandingkan dengan nilai nominalnya yang cuma Rp. 550.000,-
Perhitungan di atas bersifat kasar karena dalam kenyataannya nomor cantik diperjualbelikan dari satu penjual ke penjual lainnya dimana masing2 penjual menarik keuntungan beberapa persen sehingga harga jual menjadi lebih tinggi lagi. Pada saat ini untuk pecahan Rp.50.000 lengkap 11 lembar dijual pada kisaran harga Rp. 1,7 juta sampai dengan Rp.2 juta rupiah. Ingat kondisi uang harus UNC.


Prefiks

Yang dimaksud prefiks adalah huruf di depan angka. Pada uang kertas Indonesia modern terdapat tiga huruf prefiks. Dari ketiga huruf tersebut yang dapat dikelompokkan sebagai nomor cantik adalah sebagai berikut:

1. Prefiks pertama

Yaitu berhuruf AAA. Jenis ini bernilai jual sekitar satu setengah kali harga uang.


2. Prefiks kembar

Contohnya adalah BBB, CCC, QQQ. Berharga jual juga sekitar satu setengah kali harga uang.



3. Prefiks berurutan

Contohnya adalah ABC. Berharga jual sekitar satu setengah kali nilai uang.




4. Prefiks yang dapat dibaca

Contohnya adalah RUD1, NANi dan lain sebagainya. Berharga jual sekitar satu setengah sampai dua kali lipat harga uang.


Prefiks yang dapat dibaca HOM0
5. Gabungan dari prefiks dan nomor cantik
Contohnya adalah AAA 111111 atau ABC 123456. Berharga jual jauh lebih tinggi dari jenis-jenis lainnya. Misalnya pada contoh di bawah ini AAA 777777, nilai jualnya sekitar 20 sampai 30 kali nominal.